Pada awalnya HIMAHI terbentuk pada tahun 1983 tetapi pada saat itu bernama IMAHI
(Ikatan Mahasiswa Hubungan Internasional) dengan Sabri Dahlan (mahasiswa angkatan I
Prog. Studi Hubungan Internasional tahun 1980) sebagai ketua pertama. Kemudian pada
prosesnya IMAHI berganti nama menjadi HIMAHI sejak tanggal 12 september 1985 dan
momentum inilah yang dianggap sebagai monumen berdirinya HIMAHI dengan
dirumuskannya Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi. Setahun 1986
dikukuhkanlah Darwis sebagai Ketua HIMAHI yang kedua.
Dikukuhkannya HIMAHI secara Konstitusional dan dengan status hukum yang kuat. Perkembangan yang dicapai oleh anggota HIMAHI selanjutnya tak dapat dilepaskan dari momentum ini.
Tujuan awal didirikannya HIMAHI ini ialah hanya untuk sebagai wadah untuk setiap mahasiswa hubungan Internasional dalam mengembangkan minat dan bakatnya, dan sebagaimana
mahasiswa pada umumnya yang membutuhkan ruang untuk berkumpul. HIMAHI muncul sebagai respon terhadap fenomena sosial dan kebutuhan yang
didasari pada kesamaan.
Adapun yang membuat suatu organisasi itu kuat adalah karena adanya "Tujuan".
Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional sendiri berdiri karena adanya tujuan
yang melandasi. Adapun tujuan didirikannya HIMAHI yakni terciptanya insan intelektual yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan kepribadian mandiri, berwawasan global, memiliki idealisme, berjiwa patriotisme, dan menjunjung nilai-nilai kemanusiaan.
Lembaga mahasiswa ideal adalah lembaga mahasiswa
yang mampu mencapai tujuannya dan ketika tujuan tercapai akan dimunculkanlah
spirit-spirit baru yang membuat organisasi terus berjalan, spirit yang dimaksud
ini adalah regenerasi yang dibuat melalui kaderisasi. Selain itu suatu lembaga mahasiswa dikatakan ideal jika dapat memberikan dampak positif, mengembangkan Sumber Daya Manusianya serta dapat menghasilkan kader-kader yang baik.
HIMAHI sendiri
mengklasifikasi tujuannya melalui tiga jalan, yakni : Kaderisasi (penyamaan paradigma dan injeks nilai), Advokasi (penegakan sikap) dan
Kajian Strategis serta pewadahan minat dan bakat. Hal-hal inilah yang menjadi
instrumen dalam pergerakan HIMAHI.
Semakin lama, organisasi yang tebentuk akan semakin mengkomplekskan
dirinya. Begitupun dengan HIMAHI. Karena didalam berjalannya HIMAHI, terdapat
perubahan-perubahan yang dilakukan dan beberapa tindakan yang diambil guna
memperbarui dan memperbaiki himpunan agar kelangsungan keberdayaan mahasiswanya
terus terjaga.
Kemajemukan merupakan salah satu warna tersendiri dari HIMAHI, bahkan
kemajemukan tersebut menjadi kekuatan HIMAHI yang memang berasaskan
kekeluargaan. Kepentingan pribadi dan kelompok senantiasa tereduksi apabila
harus berhadapan dengan kepentingan bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar