Masalah Lingkungan
Indonesia
sebenarnya merupakan negara yang sangat kaya akan keanekaragaman sumber daya
alam, baik hayati maupun hewani. Hanya saja kekayaan itu hilang sedikit demi
sedikit karena adanya pengeksploitasian yang dilakukan oleh pihak-pihak yang
tidak bertanggung jawab bahkan secara tidak langsung kita juga ikut
berpartisipasi dalam hal tersebut.
Salah satu contoh pengeksploitasian lingkungan yang terjadi di Pulau Sumatera yang menyebabkan hilangnya habitat asli bagi hewan-hewan yang merupakan hewan endemic di wilayah itu, seperti orang utan Sumatera yang pupulasinya berkurang drastis bahkan orang utan mulai kehilangan tempat tinggal akibat pengrusakan hutan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja perusahaan P&G (Procter&Gamble) Walaupun tidak secara langsung mengeksploitasi SDA Indonesia, perusahaan ini memiliki andil besar dalam kerusakan hutan di Sumatera. Nantinya lahan ini akan dijadikan sebagai lahan kelapa sawit. Salah satu produk yang dihasilkan oleh minyak sawit seperti produk Oral B, pantene, dan masih banyak lagi. Sehingga, apabila kita menggunakan produk-produk tersebut itu artinya kita juga ikut berpartisipasi terhadap pengrusakan alam di pulau sumatera. Selain itu, harimau yang merupakan satwa langka juga menjadi korban. Saat ini populasi hewan Sumatera hanya 400 ekor dan jumlahnya semakin hari semakin berkurang, ditambah lagi dengan adanya pengrusakan hutan secara besar-besaran sehingga menyebabkan hilangnya habitat hewan langka ini.
Tapi, masih ada segelintir kalangan yang peduli terhadap
kelestarian lingkungan di tanah air, seperti GreenPiece. Melalui berbagai
program mereka berusaha menyelamatkan alam dari kerusakan yang lebih parah. Dengan
ikut dalam kegiatan-kegiatan seperti itu, kita setidaknya dapat memberi
sumbangsih terhadap keselamatan lingkungan kita.
Masalah Kemiskinan
Kemiskinan
merupakan masalah sosial yang paling jamak di Indonesia. Kemiskinan seakan
menjadi sebuah fenomena atau sebuah persoalan yang tak ada habis-habisnya. Pemerintah
terkesan tidak serius dalam menangani persoalan kemiskinan di Indonesia.
Padahal nyatanya kemiskinan telah membuat jutaan anak-anak tidak bisa mengenyam
pendidikan yang berkualitas, kurangnya akses ke pelayanan publik, kurangnya
lapangan pekerjaan, kurangnya jaminan sosial dan perlindungan terhadap
keluarga, menguatnya arus perpindahan dari desa ke kota dengan tujuan
memperbaiki kehidupan, dan yang lebih parah, kemiskinan menyebabkan jutaan
rakyat memenuhi kebutuhan pangan, sandang dan papan secara terbatas. Bahkan
yang lebih parah, kemiskinan telah membuat masyarakat kita terjebak dalam
budaya memalas, budaya mengemis, dan menggantungkan harapannya dari budi baik
pemerintah melalui pemberian bantuan. Karena minimnya
perhatian pemerintah terhadap hal ini, terutama pendidikan maka kemungkinan
untuk mengalami mobilitas vertikal ke atas sama sekali tertutup, maka yang
miskin semakin miskin dan yang kaya semakin kaya.
Tidak hanya itu, adanya kesenjangan sosial yang terjadi saat ini, ketika orang-orang yang berada mampu membeli barang-barang yang mereka inginkan, sedangkan orang miskin harus bekerja sangat keras demi mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tapi nyatanya itu tidak cukup untuk kehidupan sehari-hari mereka.
Disini ada
beberapa pendapat mengenai penyebab terjadinya kemiskinan, yaitu:
- Dimiskinkan
- Tidak adanya pendidikan.
- Tidak mendapatkan hak (tidak merata)
- Doktrin keluarga.
- Sistem
- Takdir
- Penyelenggara sistem
- Kurangnya pendidikan karakter usia dini
- Sifat malas untuk bekerja
- Tidak adanya keseimbangan
Berdasarkan masalah tersebut kita harus berpikir
kritis dan tidak serta merta menerima hal-hal tersebut tanpa mengkajinya terlebih dahulu
karena seperti yang kita ketahui di luar sana dunia sedang tidak baik-baik saja !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar